Pages

Angan-angan Ilmu pengetahuan



Adalah jelas, bahwa para sarjana kuno telah menerima secara mutlak pernyataan, yang
telah dikeluarkan oleh akhli kimia besar Marcelin Bethelot dalam tahun 1887, yang
berbunyi: “Sejak saat ini di jagad raya tidak ada lagi misteri”. Dan pada waktu yang kirakira
sama, Professor Lippmann, yang terkenal, berkata kepada salah seorang
mahasiswanya, bahwa ilmu alam telah selesai, dibagi-bagi, tersusun dalam urutan yang
baik, dan lengkap, dan menyarankan agar muridnya itu memasuki lapangan pengetahuan
lain. Mahasiswa itu bernama Heilbronner, yang kemudian menjadi seorang professor
pertama di bidang ilmu kimia fisika di Eropa; dia telah membuat penemuan-penemuan
yang hebat mengenai pencairan udara dan logam-logam ultraviolet. Para akhli jaman
Napoleon III menunjukkan dengan semua bukti yang tersedia, bahwa dinamo Gramme
tidak akan berputar, dan Turpin, yang telah menemukan obat peledak, ditangkap sebagai
orang yang tak waras otaknya,
Seorang akhli matematika yang genius, Poincare, yang menjadi korban gagasan yang
berlaku pada waktu itu, menulis sebagai berikut: “Pikiran sehat saja sudah cukup, untuk
memberi pengertian kepada kita, bahwa jelas tidak mungkinlah untuk menghancurkan
sebuah kota dengan memecahkan dan mencerai beraikan 1/2 kg. logam”.
Ketika Heraclitus Membayangkan Einstein.
Hiroshima, dan sejumlah peristiwa genting lainnya, telah menghancurkan sama sekali
batas batas sempit positivisme ilmu pengetahuan dari Poincare dan Berthelot.
Kita sekarang lebih berhati-hati dan waspada. Kita mengetahui, bahwa ilmu pengetahuan
tidak dapat menjelaskan segala-galanya, dan bahwa dunia ini penuh dengan misteri dan
kejadian-kejadian aneh; daftar keajaiban-keajaiban, yang belum dapat dipecahkan
berdasarkan ilmu pengetahuan, adalah sangat panjang. Kita akan mempunyai kesempatan,
dalam rangkaian buku ini, untuk mengetahui keajaiban-keajaiban itu, bukannya untuk
menantang atau mengejek para sarjana, melainkan sebagai suatu peringatan penting,
bahwa kita tidak boleh menyombongkan diri.
Pengertian-pengertian dalam kepercayaan keagamaan merupakan dasar, di mana kita
membangun pengetahuan dan pandangan kita tentang dunia. Juga mengenai waktu dan
jarak.... Lima abad sebelum Masehi, Heraclitus yang pandai menyinggung secara aneh
soal air dalam sebuah sungai, yang “pada waktu yang sama bergerak dan tetap tanpa
gerak”. Penemuan-penemuan terakhir dari Langevin, Perrin dan Einstein, secara aneh
telah menjadikan ilham Heraclitus suatu kenyataan.
Eric Temple Bell menulis: “Tentunya tidak pernah dipercaya pada waktu itu; sekali lewat,
terus masuk ke dalam kehampaan; waktu adalah satu dan abadi, waktu yang telah lalu,
waktu sekarang dan waktu yang akan datang hanyalah merupakan segi pandangan yang
berbeda-beda”.
Kesangsian Merupakan Suatu Hal, Yang Kita Alami Sehari-hari.
Kita sekarang hidup dalam jaman, di mana sejarah menahan napasnya, di mana “apa yang
ada” dilepaskan dari “apa yang telah lalu”’ persis sebagai sebuah bukit es lepas dari
pegunungan es dan terus mengapung pergi mengarungi lautan yang tanpa batas. Sekarang
ini merupakan suatu jaman, yang tidak lagi dikelilingi atau dibatasi oleh ketentuanketentuan,
yang sulit dimengerti.
“Sangsi dan ragu-ragu adalah nasib kita sehari-hari”, berkata dengan getirnya Von Braun,
si gembong roket. Dan karenanya, mengapakah kita harus menolak laporan orang-orang,
yang telah menyaksikan sendiri benda-benda angkasa luar dan UFOs? Berdasarkan ilmu
pengetahuan apakah kita lakukan penolakan itu? Sebab masing-masing ilmu pengetahuan
telah menyatakan sendiri batas-batas bidangnya, dan ilmu pengetahuan sendiri telah
mengakui ketidak mampuannya untuk memberikan penjelasan mengenai semua
keajaiban! Dengan sendirinya kita mempunyai kecenderungan untuk menekan ke luar
khayalan-khayalan, yang aneh itu, dari rasa kesadaran kita; uraian-uraian yang tak masuk
akal, dan orang-orang hijau kecil, yang ke luar dari kapal-kapal terbang mereka yang aneh
di tengah-tengah lapangan.... Dan, dengan sendiri, tidak adalah sesuatu untuk
membuktikan secara konkrit adanya mereka iu, Di bumi kita ini tidak ada “benda-benda
angkasa luar”, yang dapat kita amat-amati, atau piring terbang yang dapat kita kupas....
Akan tetapi, di dunia ini demikian banyak orang, yang menyaksikan; apakah uraian
mereka itu harus ditolak demikian saja? Ratusan ribu pria dan wanita telah menguraikan
kejadian-kejadian, yang mereka alami sendiri; dapatkah kita menganggap mereka semua
sebagai pembohong dan penipu, sebagai orang gila, sebagai orang tidak normal atau
orang tidak waras?
Perkawinan Aneh Antara Hal, Yang Mengherankan,
Dengan Hal, Yang Pasti dan Nyata.
Oleh karena ilmu pengetahuan itu terus maju, maka kita tambah lama tambah lebih
mengetahui apa yang tadinya tidak kita ketahui. Ilmu pengetahuan itu mengajarkan
kepada kita, bahwa ada hal yang sederhana dan dapat kita lihat, dan hal yang kompleks
dan tidak dapat kita lihat. Sebuah meja, sebuah kursi dan langit yang berbintang,
merupakan suatu kenyataan, yang pada dasarnya berlainan sama sekali dengan pemikiran
dan gagasan mengenai benda-benda itu.
Paul Valery, penulis syair ramalan yang halus “Le Cimetiere marin” (Kuburan angkatan
laut), di mana “anak-anak panah terbang dan tidak terbang...” menyatakan dalam jilid IV
dari tulisannya “Varietes” (Perbedaan), bahwa, di bidang pengetahuan, “yang
mengherankan dan yang pasti telah bersepakat untuk mengadakan perkawinan yang
mentakjubkan”. Di dalam biologi, ilmu alam dan matematika, sekarang digunakan katakata
“tempat lain yang tertentu”, “cahaya terlarang”, dan “jumlah tenaga tertentu”, yang
kesemuanya merupakan istilah istilah, yang belum berapa lama berselang hanya
digunakan oleh para tukang sihir, atau oleh orang-orang yang menangani soal-soal ajaib,
dan dalam syair.
Itu semua merupakan gangguan dari yang aneh-aneh ke dalam bidang ilmu pengetahuan
pasti, suatu penyerbuan dari yang tak masuk akal ke dalam benteng ilmu pengetahuan....
Hal yang aneh-aneh bukan lagi hanya merupakan hasil dari khayalan kita. Dan... oleh
sebab itu, bagaimanakah kita sekarang dapat menentukan secara pasti garis batas, yang
memisahkan keanehan dari kenyataan, “dunia yang tak terlihat” dari “dunia yang
terlihat”? Siapakah, yang berhak dan mempunyai kekuasaan, untuk mengatakan, bahwa
tidak dunia lain, yang sejajar atau menyamai dunia kita ini?

0 komentar:

Posting Komentar