Pages

Apakah Nenek moyang Kita Merupakan Bangsa Raksasa?



Karena tarikan gaya berat bumi relatif lemah, maka benda-benda menjadi jauh lebih
ringan, dan bagi semua organisme, irama perputaran darah dipermudah dan rasa lelah
menjadi berkurang. Keadaan itu memungkinkan manusia mempunyai umur yang sangat
panjang. Dia mempunyai otak yang lebih maju dan mempunyai kecakapan-kecakapan
tertentu, sehingga dia dapat memperoleh kebijaksanaan dan pengetahuan, yang berlainan
dengan kita.
Pembangunan kota-kota “raksasa” dan pengangkutan batu-batu besar, yang beratnya
ribuan ton di machu Picchu, di Baalbek, di Gizeh, dan di lain-lain tempat dapat sekaligus
difahami dengan adanya orang-orang, yang bertenaga sangat besar, dan adanya ilmu
pengetahuan mereka.
Patung-patung, yang berukuran 22 kaki atau lebih, diketemukan di tempat-tempat tertentu
di bumi kita ini, di Peru, di kepulauan Marquesas dan di tempat-tempat lain. Mungkin
patung-patung itu dibuat menurut ukuran orang yang sebenarnya pada waktu itu, atau
mungkin juga dibuat sebagai tanda bakti mereka kepada nenek moyang, yang berukuran
besar.
Persesuaian Antara Ilmu Pengetahuan Dan Ceritera purbakala
Untuk menguatkan pendapatnya, Michel Cargese menggunakan sebagai contoh sebuah
bengkel alat kerja pra sejarah, yang berumur 300.000 tahun, dan diketemukan di Agadir
(Morocco). Di antara benda-benda, yang diketemukan itu, terdapat alat-alat kerja tangan.
Dan, percaya boleh dan tidak percayapun terserah, masing-masing alat kerja tangan itu
beratnya 8 kg, dan hanya dapat digunakan oleh tangan-tangan besar, yang hanya mungkin
dimiliki oleh orang yang berukuran tinggi badan 16 kaki!
Michel Cargese menulis sebagai berikut: “Tidaklah merupakan suatu hal yang tergesagesa
untuk menyimpulkan, sesuai dengan mitologi, bahwa suatu bangsa, yang terdiri dari
raksasa-raksasa, benar-benar telah menginjakkan kaki di bumi kita ini pada jaman
300.000 tahun yang lalu menurut perhitungan para akhli teknik kita.
Segala sesuatunya menguatkan pendapat, bahwa dahulu kala ada sebuah bulan lain, yang
mendahului bulan kita, yang menyebabkan timbulnya raksasa-raksasa itu. Kehilangan
berat karena tarikan satelit itu (bulan lain itu), maka mereka tumbuh menurut keadaan
alam pada waktu itu. Dan kemudian terjadilah bencana yang dahsyat; bulan yang lain itu
ke luar dari jalan orbitannya, dan menghantam bumi kita. Sebuah benua terkena banjir
besar keseluruhannya; poros kutub berobah kedudukannya, dan dengan sendirinya
berobahlah juga seluruh keadaan geografi bumi kita. Para ‘raksasa’, yang tidak menjadi
korban bencana dahsyat itu, menjadi lemah dan merosot sifat dan tabiatnya. Mereka tidak
kuat lagi membawa tubuh mereka yang sangat besar itu, dan lambat laun mereka hilang
karena keadaan alam, diganti oleh manusia yang lebih kecil, yang lebih sesuai dengan
keadaan bumi, Bumi kita tinggal mempunyai bulan, yang kini masih ada, yang daya
tariknya jauh lebih kecil daripada bulan yang telah hancur.”

0 komentar:

Posting Komentar