Pages

Seorang Cina Telah Berada Di Bulan 4.300 Tahun Sebelum Datangnya Orang-orang Rusia Dan Amerika.



Orang-orang jaman pra-sejarah, dengan menggunakan pengetahuan mereka di bidang
astronomi, mungkin telah mampu mengadakan penyelidikan-penyelidikan di ruang
angkasa.
“Jalannya sangat panjang, dan seakan-akan dibungkus dalam kegelapan”, demikianlah
diterangkan oleh Chu Yan, seorang penyair bangsa Cina dari abad ke 3 sebelum Masehi.
Dalam riwayat Cina kuno diceriterakan soal petualangan yang luar biasa dari Hou Yih,
seorang insinyur dalam jaman kerajaan Yao, yang memutuskan 4.300 tahun yang lalu,
untuk pergi ke bulan dengan naik “burung kahyangan”. Selama dalam perjalanan, burung
itu menunjukkan kepada si petualang saat-saat yang sebenarnya tentang terbitnya
matahari, titik tertinggi yang dicapai matahari, dan terbenamnya matahari. Setelah itu,
Hou Yih menjelaskan, bahwa dia “terus berlayar mengikuti aliran udara yang bercahaya”.
Apakah yang dimaksud dengan “aliran” itu mungkin tempat pengeluaran gas sebuah
roket?
“Dia tidak lagi merasakan gerakan berputar dari matahari”, berkata yang punya ceritera.
Para astronaut jaman sekarang mengatakan, bahwa tidak mungkinlah untuk mengetahui
dengan tepat perjalanan matahari setiap harinya, kalau kita berada di angkasa-luar.
Dan apakah yang telah dilihat oleh insinyur Cina itu di bulan? Dia melihat “tepi-langit
yang tampaknya membeku”. Untuk melindungi diri terhadap udara yang membeku, dia
membangun “Istana yang sangat dingin “. Isterinya, Chang Ngo, menyusulnya ke satelite,
yang digambarkannya sebagai “sebuah bola bercahaya, yang berkilauan seperti kaca,
berukuran sangat besar, dan yang sangat dingin keadaannya”.
Semua yang dilihat dan dialami oleh para petualang ruang angkasa jaman pra-sejarah,
adalah cocok dengan apa yang dialami oleh para astronaut modern.
“Kumpulan Dongeng-dongeng Kuno “, yang diceriterakan pada jamannya Hou Yih dan
Chang Ngo, menyinggung soal adanya kapal udara di laut pada siang maupun pada
malam hari. Kapal itu dapat berlayar di laut, dan juga dapat terbang di udara dengan sama
baiknya; keadaan itu menunjukkan tentang adanya suatu ilmu pengetahuan teknik, yang
setidak-tidaknya, sama majunya dengan pengetahuan kita.
Penyair Chu Yan, yang sudah kita kenal, memberikan suatu gambaran tentang
kemungkinan diadakannya perjalanan antar-bintang: “Saya berseru kepada pengendali
matahari untuk berhenti. Dan sebelum sinarnya yang terakhir, kami mempercepat
keberangkatan kami. Jalannya sangat panjang, dan seakan-akan dibungkus dalam
kegelapan. Dan selama waktu itu saya cepat-cepat menuju ke impianku yang hilang”.

0 komentar:

Posting Komentar