Pages

Segala sesuatunya menunjukkan, bahwa Kapten Smith telah kehilangan kesadarannya.



Walaupun demikian, semua kenyataan itu sama sekali belum memberikan suatu
penjelasan. Kenyataan-kenyataan itu malahan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lain.
Apakah sebenarnya yang menimbulkan keadaan, di mana Kapten Smith seakan-akan
kehilangan ingatan itu? Dalam suatu usaha maksimal untuk menemukan suatu penjelasan,
yang masuk akal, mengenai kejadian-kejadian aneh itu, beberapa orang wartawan, yang
telah ditunjuk untuk mengikuti penyelidikan sebab-musabab bencana itu, berhasil
mengemukakan suatu dugaan, yang sangat mengejutkan.
Pada waktu terjadinya bencana itu, “Titanic” mengangkut 2.200 orang penumpang, 40 ton
kentang, 1.200 botol aer-belanda, 7.000 karung kopi, 3.500 butir telor, dan lain-lainnya
.... dan sebuah mumi Mesir.
Mumi itu adalah milik seorang pengumpul Inggris, Lord Canterville, yang menyuruh
mengangkutnya dari London ke New York, di mana sedang diadakan pameran bendabenda
Mesir kuno. Mumi itu adalah mayat seorang tukang ramal, yang hidup dalam
jaman Amenophis IV; makamnya telah diketemukan di Tell el-Amarna.
Mumi itu, seperti halnya mumi-mumi Mesir lainnya, mengenakan sangat banyak bendabenda
ajimat. Terutama di bawah kepalanya, terdapat sebuah amulet, yang berisi gambar
Dewa Osiris, disertai tulisan, yang berbunyi sebagai berikut: “Bangunlah dari tidur anda,
yang nyenyak; sorot mata anda akan mengalahkan segalanya, yang dilakukan terhadap
anda”.
Tambahan lagi, benda antik itu, karena nilainya yang luar biasa, tidak dimuat dalam
ruangan barang-barang. Ditutup rapat dalam sebuah peti kayu, yang kokoh kuat, mumi itu
ditaroh di belakang tempat komando Kapten Smith.
Dalam “Magic Egypt” (= Mesir yang gaib), London tahun 1961, John Newbargton
menulis sebagai berikut: “Mummi itulah, yang menyebabkan kegilaan Kapten Smith.
Mumi itu pasti diperlengkapi dengan sistim perlindungan berdasarkan pemancaran radioaktif,
yang juga telah merusak semua alat pelayaran dari kapal ‘Titanic’ “.
Apakah Lantai Makam-makam Mesir Dilumuri Dengan Uranium?
Selanjutnya John Newbargton menyatakan, bahwa orang-orang Mesir, sejak permulaan
jaman Kerajaan Kuno, telah menjadi akhli di bidang pengambilan dan penggunaan
uranium. Dan, menurut pendapatnya, rahasia mengenai kutukan para Pharaoh yang
tersohor itu, terletak di situ. Walau kelihatannya terlalu berlebih-lebihan, namun pendapat
dan dugaan Newbargton itu telah diperkuat oleh seorang akhli atom Spanyol termasyhur,
Luis Bulgarini.
Dalam tahun 1949, Bulgarini berkata sebagai berikut: “Saya kira, bahwa orang-orang
Mesir kuno telah mengetahui hukum-hukum mengenai tenaga radio-aktif. Orang-orang
cerdik pandai dan para pendeta mereka tentu sudah mengenal uranium. Mudahlah
dibayangkan, bahwa mereka menggunakan pengetahuan mereka itu untuk melindungi
benda-benda, yang mereka anggap suci. Mereka dapat juga melumuri lantai makammakam
dengan uranium, atau mungkin juga mereka telah menggunakan batu-batu
bangunan, yang mengandung radium, yang telah mereka ambil dari lapisan bumi yang
mengandung uranium. Tenaga radio-aktif dari uranium itu mungkin masih mampu
membunuh orang pada jaman sekarang, atau setidak-tidaknya mengganggu kesehatan
badan”.

0 komentar:

Posting Komentar