Pages

Dari Lukretius .... Sampai ke Einstein.



Dipelajarinya atom secara cermat dan sungguh-sungguh, mengenai bahaya dan
kekuatannya, yang dibuktikan oleh apa yang termuat pada “Emerald Table”, jelas
merupakan bukti adanya penyelidikan selama ratusan tahun oleh nenek moyang kita.
Pengetahuan itu diteruskan sampai ke jaman Yunani dan Latin kuno. Kira-kira 2.500
tahun yang lalu, Demokritus menyatakan pendapatnya, bahwa “sebenarnya, yang ada
hanyalah atom dan ruangan”.
Teori itu dihidupkan lagi oleh Leucipus dalam abad ke 5 sebelum Masehi, dan kemudian
lagi oleh Epicurus dalam abad ke 3 sebelum Masehi.
Penyair Latin terkenal, Lukretius, mengembangkan teori mengenai atom itu dalam buku
karyanya, yang berjudul “De Natura Rerum” (= Mengenai Sifat dari Benda-benda).
Dalam Buku I dari karyanya, yang termasyhur itu, lebih dari 2.000 tahun sebelum
Einstein, dia menyatakan sebagai berikut:
“Tidak ada sesuatu, yang pernah diciptakan dari ketiadaan, dan hanya merupakan hasil
dari kekuatan gaib. Sebab, kalau kini manusia tetap diperbudak oleh rasa takut dan
khawatir, maka hal itu disebabkan karena dia melihat banyak keajaiban di bumi dan di
langit, yang sama sekali tidak dapat dimengertinya, dan dianggapnya sebagai kejadian
yang ditimbulkan oleh kekuatan gaib...
Oleh karena adanya suatu puncak atau batas terakhir, yang dicapai oleh kesatuan pokok
itu, dan yang sudah tidak lagi dapat ditangkap oleh pengelihatan kita, maka kesatuan itu
jelas tidak mempunyai pecahan-pecahan atau bagian-bagiannya, dan dia telah mencapai
bentuk kekecilan yang terakhir, suatu bentuk yang paling kecil. Dia tidak pernah ada, dan
tidak mungkin bisa ada secara sendirian ataupun sebagai pecahan, karena dia sendiri
merupakan suatu bagian integral/pelengkap dari suatu unsur lain, yang tidak mungkin ada
tanpa adanya dia; pada unsur itulah kemudian menggabung bagian-bagian integral lainnya
untuk membentuk “benda”. Dan oleh karena bagian-bagian integral itu tidak dapat ada
secara sendirian, maka bagian-bagian itu harus berkumpul menjadi satu untuk
membentuk suatu kesatuan, yang tidak dapat dibagi-bagi.
Karenanya, maka kesatuan-kesatuan dasar itu masing-masing merupakan suatu kesatuan
sederhana, yang tidak dapat ditembus, dan yang erat hubungannya satu sama lain; mereka
membentuk suatu keseluruhan, yang terdiri dari bagian-bagian sejenis, dan tidak dapat
dihancurkan. Kesatuan-kesatuan itu bukanlah merupakan suatu susunan heterogen, yang
terdiri dari bermacam-macam bagian, akan tetapi justru sebaliknya, mereka masingmasing
merupakan suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian integral, yang tak dapat
dipecah-pisahkan ataupun di perkecil, dan merupakan unsur pokok dari benda. Dan lagi,
kalau andaikata tidak ada batas mengenai kecilnya sesuatu, maka benda yang lebih
kecilpun akan tersusun dari bagian-bagian, yang tidak terbatas jumlahnya, oleh karena,
tiap-tiap kali, setiap bagian dari sesuatu yang kita bagi, selalu dapat dibagi lagi! Dan
karenanya, perbedaan apakah yang ada antara suatu susunan benda dan benda atau unsur
yang terkecil? Perbedaan itu tidak mungkin ditentukan, sebab, bagaimanapun juga tidak
terbatasnya luas alam semesta, namun benda yang terkecilpun juga tersusun dari bagianbagian,
yang banyak jumlahnya tidak terhitung. Oleh karena adanya alasan yang masuk
akal, yang tidak membenarkan atau tidak memungkinkan kita berpendapat demikian,
maka kita harus menyerah dan mengakui, bahwa ada bagian terkecil yang sudah tidak
mungkin dibagi lagi, yaitu, yang telah mencapai batas kekecilannya. Dan karena badan
terkecil itu ada, maka kita harus mengakui pula, bahwa unsur, yang terbentuk dari badanbadan
terkecil itu, juga nyata padat dan abadi.
Akhirnya, andaikata sifat kreatif dari semua benda itu mengandung pengertian secara
umum, bahwa setiap benda dapat dipecah atau dibagi dalam bagian-bagian kecil yang
tidak terbatas jumlahnya, maka bagian-bagian itu juga tidak dapat lagi menyusun kembali
sesuatu, karena bagian-bagian kecil yang tak terbatas jumlahnya itu, yang masing-masing
sudah tidak mempunyai bagian-bagian lagi, tidak mungkin lagi mempunyai sifat-sifat
yang disyaratkan untuk dapat menyusun lagi, yaitu: bermacam-macam hubungan,
kepadatan, guncangan, perjumpaan, yang kesemuanya merupakan gerakan-gerakan untuk
dapatnya terbentuk setiap benda”.

0 komentar:

Posting Komentar