Pages

Bintang Yang Membunuh Dinosaurus Dinosaurus merupakan binatang raksasa prasejarah, yang paling kita ketahui, dan karenanya, kita seharusnya menyelidiki persoalan musnahnya binatang-binatang itu, dan juga menyelidiki apa hubungannya kemusnahan itu dengan lenyapnya manusia raksasa. Ada beberapa teori mengenai persoalan itu. Apakah kemusnahan itu disebabkan karena adanya perubahan iklim? Tidak demikianlah kiranya, sebab perubahan iklim tidak akan dapat memusnahkan sepenuhnya kelompok binatang yang demikian kuatnya. Mungkinkah mereka itu dibinasakan oleh manusia, yang sudah lebih tinggi peradabannya? Itupun tidak mungkin, sebab untuk itu akan dibutuhkan persenjataan yang kuat, sedang jejak atau bekas persenjataan yang demikian itu tidak ada sama sekali. Menurut sarjana-sarjana tertentu, sebuah bintang, sebuah “supernova”, diduga telah meledak (sebuah “supernova” adalah sebuah bintang, yang tadinya tidak kelihatan dan kemudian dengan tiba-tiba bersinar sangat terang, untuk kemudian menyusut). Ledakan itu diperkirakan menimbulkan membesarnya kekuatan radiasi dari ruang angkasa, yang selanjutnya mengakibatkan binasanya dinosaurus. Sebenarnya, jejak tentang pecahnya sebuah bintang 50.000 tahun yang lalu, telah diketemukan di ruang angkasa oleh seorang akhli perbintangan Inggris, Hanbury Brown. Hipotese itu telah dikuatkan oleh dua orang sarjana Rusia, V.I. Krasovku dan I.S. Chklouski, dan juga oleh seorang sarjana Jerman, Richter. Penulis Perancis, Jacques Bergier, mengemukakan suatu unsur baru, yang dia uraikan dalam tahun 1957 melalui siaran televisi Perancis, yang dilakukan oleh Louis Pauwels. Dia menyatakan sebagai berikut: “Bintang, yang membunuh dinosaurus, adalah merupakan suatu kejadian buatan, yang dimaksudkan untuk mengacaukan proses evolusi yang menuju keperkembangan perbaikan otak dan daya pikir”. Teori itu juga sudah masuk dalam gagasan para akhli terbesar jaman sekarang. Dalam hubungan itu, Chklouski menganggap, bahwa benda-benda ruang angkasa, yang hingga kini belum dapat dijelaskan, merupakan perwujudan dari kegiatan biologis dan dari adanya ilmu pengetahuan, yang lebih tinggi di planit lain. Itu semua, sedikit banyak, ada hubungannya dengan kemungkinan adanya makhluk, yang mempunyai kecerdasan dan ilmu pengetahuan tinggi, yang mungkin mempengaruhi evolusi pada bangsa manusia dari jarak jauh. Suatu Permusyawaratan Dalam Tahun 50.722 Sebelum Masehi Menurut Edgar Cayce, sarjana Amerika yang telah kita kenal, manusia sendirilah, yang tidak dapat lagi membiarkan adanya binatang-binatang yang mengerikan itu, dan yang kemudian membinasakannya semua dengan suatu sinar kematian. Keputusan untuk membinasakan itu diperkirakan telah dibuat pada waktu diadakannya suatu permusyawaratan dunia dalam tahun 50.722 sebelum masehi. “Ketika hal itu sangat dibutuhkan, maka para penduduk dari berbagai bagian di bumi ini menjadi sadar akan adanya bahaya, dan mencari jalan untuk menghalau ancaman bahaya itu. Dibicarakan dan dipertimbangkanlah kemungkinan-kemungkinan untuk membatasi atau merubah daerah, yang dibutuhkan oleh binatang-binatang itu, dan juga kemungkinan-kemungkinan untuk menghancurkan kebutuhan hidup mereka di daerah khusus, yang mereka duduki pada waktu itu. Dan semuanya itu tadi dilakukan dengan cara, yang kira-kira sama seperti kalau berbagai induk paberik mengeluarkan apa yang dapat kita sebut sekarang sebagai suatu sinar kematian”.


Bintang Yang Membunuh Dinosaurus
Dinosaurus merupakan binatang raksasa prasejarah, yang paling kita ketahui, dan
karenanya, kita seharusnya menyelidiki persoalan musnahnya binatang-binatang itu, dan
juga menyelidiki apa hubungannya kemusnahan itu dengan lenyapnya manusia raksasa.
Ada beberapa teori mengenai persoalan itu. Apakah kemusnahan itu disebabkan karena
adanya perubahan iklim? Tidak demikianlah kiranya, sebab perubahan iklim tidak akan
dapat memusnahkan sepenuhnya kelompok binatang yang demikian kuatnya.
Mungkinkah mereka itu dibinasakan oleh manusia, yang sudah lebih tinggi
peradabannya? Itupun tidak mungkin, sebab untuk itu akan dibutuhkan persenjataan yang
kuat, sedang jejak atau bekas persenjataan yang demikian itu tidak ada sama sekali.
Menurut sarjana-sarjana tertentu, sebuah bintang, sebuah “supernova”, diduga telah
meledak (sebuah “supernova” adalah sebuah bintang, yang tadinya tidak kelihatan dan
kemudian dengan tiba-tiba bersinar sangat terang, untuk kemudian menyusut). Ledakan
itu diperkirakan menimbulkan membesarnya kekuatan radiasi dari ruang angkasa, yang
selanjutnya mengakibatkan binasanya dinosaurus. Sebenarnya, jejak tentang pecahnya
sebuah bintang 50.000 tahun yang lalu, telah diketemukan di ruang angkasa oleh seorang
akhli perbintangan Inggris, Hanbury Brown. Hipotese itu telah dikuatkan oleh dua orang
sarjana Rusia, V.I. Krasovku dan I.S. Chklouski, dan juga oleh seorang sarjana Jerman,
Richter.
Penulis Perancis, Jacques Bergier, mengemukakan suatu unsur baru, yang dia uraikan
dalam tahun 1957 melalui siaran televisi Perancis, yang dilakukan oleh Louis Pauwels.
Dia menyatakan sebagai berikut: “Bintang, yang membunuh dinosaurus, adalah
merupakan suatu kejadian buatan, yang dimaksudkan untuk mengacaukan proses evolusi
yang menuju keperkembangan perbaikan otak dan daya pikir”.
Teori itu juga sudah masuk dalam gagasan para akhli terbesar jaman sekarang. Dalam
hubungan itu, Chklouski menganggap, bahwa benda-benda ruang angkasa, yang hingga
kini belum dapat dijelaskan, merupakan perwujudan dari kegiatan biologis dan dari
adanya ilmu pengetahuan, yang lebih tinggi di planit lain.
Itu semua, sedikit banyak, ada hubungannya dengan kemungkinan adanya makhluk, yang
mempunyai kecerdasan dan ilmu pengetahuan tinggi, yang mungkin mempengaruhi
evolusi pada bangsa manusia dari jarak jauh.
Suatu Permusyawaratan Dalam Tahun 50.722 Sebelum Masehi
Menurut Edgar Cayce, sarjana Amerika yang telah kita kenal, manusia sendirilah, yang
tidak dapat lagi membiarkan adanya binatang-binatang yang mengerikan itu, dan yang
kemudian membinasakannya semua dengan suatu sinar kematian.
Keputusan untuk membinasakan itu diperkirakan telah dibuat pada waktu diadakannya
suatu permusyawaratan dunia dalam tahun 50.722 sebelum masehi.
“Ketika hal itu sangat dibutuhkan, maka para penduduk dari berbagai bagian di bumi ini
menjadi sadar akan adanya bahaya, dan mencari jalan untuk menghalau ancaman bahaya
itu. Dibicarakan dan dipertimbangkanlah kemungkinan-kemungkinan untuk membatasi
atau merubah daerah, yang dibutuhkan oleh binatang-binatang itu, dan juga
kemungkinan-kemungkinan untuk menghancurkan kebutuhan hidup mereka di daerah
khusus, yang mereka duduki pada waktu itu. Dan semuanya itu tadi dilakukan dengan
cara, yang kira-kira sama seperti kalau berbagai induk paberik mengeluarkan apa yang
dapat kita sebut sekarang sebagai suatu sinar kematian”.

0 komentar:

Posting Komentar