Pages

Suatu Alfabet, Yang Berumur 15.000 Tahun?



Bukti di bidang argeologi, bahwa orang-orang purbakala telah menggunakan suatu alfabet
di jaman Neolitik (= Jaman Batu yang ke dua), diduga telah diketemukan di Perancis
pada permulaan abad ini. Pada tanggal 1 Maret 1924 Claude Fradin dan cucunya lakilaki,
Emile, sedang berjalan-jalan di luar kota di sekitar desa kecil Glozel, di dekat
Ferriere sur Sichon, di Allier. Tiba-tiba mereka melihat benda-benda aneh; mereka sangat
heran menemukan batu-batu bata, tanda-tanda peringatan terukir, dua bua alat pemotong,
dua buah kapak kecil dan dua buah kerikil datar yang masing-masing ada tulisannya.
Dan itu merupakan permulaannya. Dr. Morlet, yang bertempat tinggal di daerah itu, di
beritahu tentang penemuan yang misterius itu. Dia merupakan orang, yang selalu merasa
sangat tertarik pada keanehan, pada hal-hal yang belum, hal-hal yang luar biasa, dan dia
lanjutkan penggaliannya. Demikianlah dia kemudian dapat menggali lebih dari seratus
buah tanda peringatan, alat kerja dari batu kecil, barang-barang pecah belah dengan corak
yang belum pernah dijumpai dimana-pun, dan akhirnya kerikil-kerikil datar yang terukir.
Akhli-akhli yang sudah terkenal, seperti Camille Julian dan Salomon Reinach,
menyatakan, bahwa benda-benda yang telah diketemukan itu berasal dari jaman 15.000
tahun yang lalu. Pada benda-benda tertentu, beberapa orang sarjana melihat adanya
susunan-menurut-garis huruf-huruf yang menyerupai alfabet, seperti V W L H T I K O C
J X. Akan tetapi, tidak lama kemudian, penemuan di Glozel itu mendapat tantangan keras
dari para akhli dari Lembaga Internasional mengenai Antropologi, dan dari “Identite
judiciaire” Perancis. Mereka menyatakan bahwa semuanya itu merupakan penipuan, dan
menentukan, bahwa benda-benda galian itu tidak merupakan “benda antik”.
Terlepas dari tulisan, yang meragukan dan ditentang itu, orang-orang purbakala
nampaknya mempunyai suatu berbendaharaan-kata dan bacaan, yang jauh dari luas
daripada kepunyaan kita sekarang. Orang-orang Indian Amerika mempunyai nama yang
berlainan untuk tanaman yang sama, atau pohon yang sama, menurut musimnya,
sedangkan kita sekarang menyatakan perobahan sebatang pohon yang sama dimusim
rontok dan musim semi, cukup dengan menggunakan daka sifat didepan nama pohon itu.

0 komentar:

Posting Komentar