Pages

Suatu Pusat-perindustrian Lima-ribu Tahun Yang Lalu



Marilah kita kembali pada soal-soal yang lebih nyata. Pembuatan benda-benda dari
logam, memberikan dugaan kepada kita, tentang pasti adanya pabrik-pabrik yang layak.
Walaupun pikiran modern tidak menyetujui dugaan demikian, namun kita terpaksa
menerima sebagai suatu bukti, adanya kenyataan, bahwa di Medzamor, Armenia, Dr.
Korioun Meguertchian telah menggali keluar sebuah pabrik pengolahan logam, yang
diperkirakan berumur 5.000 tahun.
Terpencar di sekitar tempat itu terdapat banyak pisau, paku, anak panah, gelang dan
cincin dari logam. Lain-lain penyelidik, setelah Dr. Meguertchian, menemukan sebuah
bengkel penuangan besi, di mana orang-orang pra-sejarah itu mengerjakan timah-hitam,
seng, manggan, baja, dan lain-lain logam lagi.......
Para sarjana, yang tadinya meragukan adanya tungku-tungku pembakaran atau pencairan
logam, kini menjumpai bahan bukti yang nyata; dua-puluh lima buah bangunan tungku
telah diketemukan. Menurut perhitungan, seharusnya paling sedikit terdapat dua-ratus
buah.
Penemuan-penemuan itu merobah sama sekali pengertian para sarjana mengenai prasejarah.
Seorang ahli arkheologi Amerika, Richard Helffson, bertanya-tanya: “Masih
dapatkah dibenarkan, kalau kita menyebut suatu jaman sebagai Jaman Tembaga, kalau
Jaman itu telah mempunyai suatu pusat perindustrian, yang sudah sama rumitnya dengan
perindustrian kita sekarang?
Sebuah Tempayan Antik Terbuat Dari Tanah? Bukan, Akan Tetapi Sebuah Lampu
listrik!
Hasil produksi industri mensyaratkan adanya sumber-sumber tenaga teknis yang tinggi.
Itu merupakan suatu kebenaran yang nyata, dan diketemukannya benda-benda tertentu
belum lama berselang, menuju ke arah pembuktian, bahwa orang-orang pra-sejarah
setidak-tidaknya telah mengenal listrik.
Tepat sebelum pecahnya Perang Dunia II, seorang ahli arkheologi Jerman bernama
Wilhelm Konig, yang bekerja di Bagdad, menggali beberapa buah tempayan terbuat dari
tanah dengan bagian “lehernya” dilapisi aspal, yang memagari batang-batang logam, yang
tertanam dalam silinder-silinder kuningan. Konig mengejutkan dunia ilmu pengetahuan,
ketika dia menyatakan, bahwa “tempayan-tempayan” itu merupakan baterei listrik yang
sudah berumur 2.000 tahun.
Sebentar setelah berakhirnya Perang Dunia, seorang insinyur bernama Willard Grey,
bersama dengan “General Electric Company”, mengadakan suatu percobaan untuk
menguji kebenaran pernyataan Konig. Setelah dibuatkan tiruan dari baterei yang
ditemukan, maka dia kemudian mengisinya dengan sulfat-tembaga untuk menggantikan
larutan-baterei aslinya, yang telah menguap. Segala sesuatunya berjalan dan bekerja
dengan sempurna. Dengan demikian, maka pernyataan Konig kelihatannya dapat
dibuktikan.
Ditambah lagi, dua buah penemuan yang semacam telah menunjukkan, bahwa orangorang
jaman pra-sejarah juga sudah mengenal pekerjaan “melapisi” dan “menyepuh
dengan elektrolisis”, yang baru mulai diketahui dalam abad 19. Tempayan-tempayan
berlapis logam, yang telah diketemukan juga di dekat Bagdad, menunjukkan, bahwa
“lampu-lampu” itu digunakan untuk “menyepuh dengan elektrolisis”.
Akhirnya, bekas-bekas dari pekerjaan melapisi diketemukan juga pada benda-benda
pecah belah yang sudah berumur 4.000 tahun, yang diketemukan dalam gubug seorang
akhli sihir Nigeria.

0 komentar:

Posting Komentar