Pages

Warisan Yang Amat Sangat Kuno, Dari Peradaban Yang Telah Hilang



Kita mengetahui, bahwa sejarah mengandung hal-hal terentu, yang tidak kita duga
semula. Selama beberapa ribu tahun orang menganggap secara naif, bahwa Troya
merupakan sebuah kota dari cerita-cerita kuno, yang diciptakan oleh penyair Homer.
Seorang saudagar Jerman Schlieman, kemudian mengadakan penyelidikan sendiri, untuk
mengetahui kebenaran persoalan itu. Dan kita mengetahui bagaimana hasilnya.
Mengapakah tidak akan terjadi yang sama dengan “kendaraan-terbang”, orang-orang
angkasa luar dan Atlantis? Siapakah yang tidak akan mengatakan, bahwa di kemudian
hari akan muncul orang-orang seperti Schliemann, untuk menggali reruntuhan peradaban
tertentu, yang telah hilang?
Ilham Heraclitus, Democritus dan para ahli falsafah atom Yunani dalam persoalan
kenesbian (yang tidak mutlak/abadi) muncul pada jaman 2500 tahun sebelum terjadinya
penemuan-penemuan Einstein.
Contoh terakhir itu bukanlah merupakan contoh satu-satunya. Kita akan melihat, bahwa
penemuan-penemuan dalam abad ke 20 ini sering kali merupakan penemuan kembali (!),
dan bahwa cerita-cerita kuno tertentu bersifat penyaksian mengenai ilmu pengetahuan
yang mengagumkan. Apakah itu semua merupakan sebuah peninggalan jaman purba,
yang diwariskan kepada kita oleh suatu bangsa manusia yang berkebudayaan tinggi, yang
peradabannya kemudian di sapu bersih oleh suatu bencana alam seperti Banjir-Taufan?
Bagaimanakah andaikata ceritera, yang paling kuno, mengenai manusia, ceritera
mengenai jaman ribuan tahun yang lalu, menguraikan soal ekspedisi angkasa luar yang
aneh?
Dan bagaimanakah andaikata para sarjana jamans ekarang baru mulai mengerti isyaratisyarat
pertamanya saja? Bagaimanakan selanjutnya, kalau kita menyiapkan diri untuk
mengulangi perjalanan-perjalanan di angkasa luar, dalam pola nenek moyang kita yang
paling pertama, yang dengan tiba-tiba muncul dari angkasa luar? Sebagaimana dikatakan
oleh Shakespeare: “Apa yang telah lalu merupakan suatu pendahuluan”.

0 komentar:

Posting Komentar