Pages

Kerangka Manusia, Yang Berukuran Lebih Daripada 16 Kaki.



Menurut beberapa orang teman sekerja Professor Coon, maka bangsa, yang pertama kali
hidup di dunia ini, merupakan suatu bangsa raksasa. Untuk memperkuat dasar pendapat
mereka, para penyelidik ilmiah itu menunjuk kembali kepada penermuan kerangkakerangka
manusia, yang berukuran tidak lumrah.
Mengapakah mereka demikian besar? Menurut sarjana-sarjana tertentu, beberapa buah
satelit, yang kira-kira 300.000 tahun yang lalu mengorbit bumi kita, telah mendekati
planit kita, dan mengeluarkan daya tarik yang kuat, yang banyak mengurangi tenaga gaya
berat bumi. Keadaan itu menimbulkan suatu pembesaran pada manusia, hal mana dapat
merupakan penjelasan tentang diketemukannya kerangka manusia yang berukuran hampir
17 kaki, yang diketemukan di Gargayan, sebuah propinsi di Pilipina bagian Utara. Di
Cina bagian Selatan, juga diketemukan bagian-bagian kerangka manusia, yang berukuran
hampir 10 kaki.
Banjir taufan Prasejarah.
Mengenai hal ini, Michel Cargese menulis sebagai berikut; “Sebagai penyelidik angkasa
luar, teleskop yang besar-besar dan satelit-satelit buatan telah memenuhi kewajiban
masing-masing dengan baik. Baru-baru ini alat-alat itu telah menguatkan suatu hukum
ilmu gaya, yang diketemukan oleh Roche, seorang Perancis, dalam tahun 1850.
Hukum itu menyatakan, bahwa ‘sebuah satelit alam dengan aman dapat mendekati induk
planitnya sampai pada jarak 2 3/4 x garis tengahnya sendiri; pendekatan sampai pada
jarak yang lebih pendek lagi, dapat menimbulkan bencana’. Hukum itu telah dapat
diterapkan dalam persoalan sebuah satelit yang berputaran mengelilingi planit Merkurius,
dan kita dapat meramalkan dengan pasti, bahwa satelit-satelitnya planit Mars telah
mendekati saat-saat terakhirnya, sebab kini mereka sudah berada pada jarak 2,767 x garis
tengah mereka dari induk planit. Bulan kita masih mempunyai waktu hidup yang cukup
lama, karena kini masih berada pada jarak 170 x garis tengahnya dari bumi kita. Namun,
walaupun demikian, Mr. Danjon, Direktur Observatori Paris, berpendapat, bahwa
sewaktu-waktu bulan dapat membentur bumi, atau terbang pergi meninggalkan bumi ke
dalam ruang angkasa.
Menurut riwayat kuno, nenek moyang kita dahulu kala termasuk dalam golongan orangorang,
yang tidak menjadi korban bencana banjir taufan yang diakibatkan oleh benturan
antara sebuah satelit dengan bumi kita.
Satelit itu mengelilingi bumi kita hanya pada jarak beberapa kali garis tengahnya, dan
mengeluarkan daya tarik sangat kuat, yang merupakan faktor menentukan dalam soal
membesarnya alam dan manusia, yang memungkinkan tumbuhnya manusia sampai
berukuran lebih daripada 13 kaki”.

0 komentar:

Posting Komentar