Pages

DPR Anggap Pramuka Indonesia Stagnan dan Terpinggirkan

]



Jakarta - Studi banding anggota DPR ke Afsel, Korsel dan Jepang dalam rangka studi banding penyusunan RUU Pramuka mendapat hujan kritik dari publik. Apa sebenarnya hal penting dari RUU Pramuka sehingga para legislator itu harus terbang ke tiga negara?

Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang membawahi Komisi VIII, IX, X, Taufik Kurniawan, menjelaskan, studi banding penting untuk mengembangkan Pramuka di Indonesia yang mulai terpinggirkan.

"Secara umum kita lihat adek-adek Pramuka, terjadi stagnasi dan Pramuka terpinggirkan," kata Taufik dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (16/9/2010).

Ia mencontohkan, bagaimana dengung HUT Pramuka setiap 14 Agustus tidak lagi terdengar seperti dulu. "Sekarang seperti tanpa makna. Padahal dulu Pramuka itu terhormat," kata Taufik yang mengaku aktif dalam kepramukaan selama sekolah.

"Anak-anak saya yang di SMP saja sekarang tanya Pramuka itu apa," imbuh Sekjen PAN ini.

Padahal, kata Taufik, Pramuka penting bagi perkembangan mental budi pekerti dan menumbuhkan semangat nasionalisme para generasi bangsa.

"Di Pramuka juga diajarkan menumbuhkan simpati dan empati membantu masyarakat. Anak sekarang kan tahunya internet dan game online," kata dia.

Taufik mengatakan, dipilihnya Afsel Korsel dan Jepang karena tiga negara tersebut mewakili tingkat perkembangan organisasi kepramukaan yang berbeda.

"Afsel termasuk yang kurang maju, sedangkan Korsel dan Jepang termasuk yang kompetitif dan maju. Jadi kita kumpulkan data kolektif dari semuanya untuk pembanding," kata dia.

0 komentar:

Posting Komentar