Pages

Birbal dan Punggawa Tidak Jujur

Punggawa Bondil terkenal licik. Ia sering menawari seseorang lima emas. Asalkan, lelaki itu mau berendam di kota semalam suntuk. Lelaki itu bersedia. Malam harinya, lelaki itu mulai berendam di kolam. Semalaman ia berendam. Dua penjaga mengawasinya dari tepi kolam.
Keesokan paginya lelaki itu keluar dari kolam. Kedua penjaga itu melapor bahwa tidak sedetik pun pun lelaki itu meninggalkan kolam. Mendengar laporan itu Punggawa Bondil kecewa. Punggawa Bondil itu tidak mau kehilangan lima keping koin emas. Ia mencari akal.
Punggawa Bodil pun bertanya, “Apakah ada lampu di kolam itu ?”
Lelaki itu menjawab jujur, “Ada,Tuanku. Sebuah lampu teplok yang dipakai menerangi jalan. Jaraknya dari kolam kira – kira seratus langkah.”
“Apakah kamu memandangi lampu jalanan itu ?” lanjut Punggawa Bondil.
“Ya, sesekali,” jawab lelaki miskin.
“Kamu tahan berada dalam kolam karena dibantu energi panas dari lampu itu. Kamu curang! Kamu kalah taruhan!” Kata punggawa Bondil.
Punggawa Bondil mengusir lelaki itu. Lelaki itu merasa tertipu. Lelaki miskin itu menemui Birbal. Ia adalah orang kepercayaan Kaisar Akbar.
Esok harinya Birbal tidak hadir di istana. Kaisar Akbar menjadi gelisah. Ia segera mengirim utusan ke rumah Birbal.
“Yang mulia, Birbal sedang memasak air .Ia akan datang setelah airnya matang,”lapornya.
Kaisar Akbar menunggu. Dua jam telah berlalu. Birbal belum datang juga.
Karena penasaran, Kaisar Akbar datang kerumah Birbal. Tampak Birbal sedang menghembus api kecil agar nyalanya membesar. Sementara panci yang berisi air penuh, tertopang tinggi di atas tiga galah bambu panjang.
Kaisar Akbar menegurnya,”Hai Birbal, sampai kiamat sekalipun, airnya tetap saja dingin. Dari siapa kau belajar memasak seperti itu?.
Birbal menjawab,” Yang mulia, hamba belajar dari Punggawa Bondil. Menurutnya, orang yang berendam di kolam bisa merasa hangat jika menerima panas dari lampu teplok di kejauhan, jadi kalau hamba memasak seperti ini pasti air di ujung galah itu juga bisa mendidih.
Setelah itu Birbal bercerita tentang taruhan Punggawa Bondil dan lelaki.
Kaisar Akbar murka mendengar cerita Birbal. Kemudian beliau memanggil Punggawa Bondil dan lelaki itu.
“Uang lima keping emas itu harus di berikan pada lelaki itu. Mulai hari itu Punggawa Bondil di berhentikan dengan tidak hormat,” Begitu keputusan Kaisar Akbar.

Ceritakan kembali bacaan tersebut di atas dengan bahasa mu sendiri

0 komentar:

Posting Komentar