1. Praktikum
|
|
|
Kegiatan pengamatan terhadap objek dan gejala alam dilakukan dengan lima indera, yaitu mata, hidung, kulit, lidah, dan telinga (Nur 2000). Ada empat alasan pentingnya kegiatan praktikum (Rustaman et al. 2003) sebagai berikut;
a. Membangkitkan motivasi belajar siswa. Belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu.
b. Mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Untuk melakukan eksperimen ini diperlukan beberapa keterampilan dasar tersebut anatara lain seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, dan memanipulasi peralatan biologi.
c. Menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Para pakar meyakini bahwa bahwa cara yang baik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan menjadikan siswa sebagai scientist.
d. Menunjang materi pelajaran. Kegiatan praktikum memberi kesempatan bagi siswa untuk menemukan teori dan membuktikan teori.
Pembelajaran dengan kegiatan praktikum ini, siswa dituntut untuk belajar dengan pengalaman. Siswa yang belajar dengan pengalaman, akan mempunyai kesempatan untuk melakukan kegiatan mengamati dan menemukan (pembelajaran inkuiri). Siswa dalam pelaksanaan kegiatan mengajar menjadi lebih aktif, sehingga dalam proses mengajar guru tidak begitu banyak melakukan aktivitas.
Setiap strategi belajar pastinya ada kelebihan dan kekurangannya. Djamarah dan Zain (2006) menyatakan kekurangan metode praktikum antara lain:
a. Lebih sesuai dengan bidang sains dan teknologi.
b. Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
0 komentar:
Posting Komentar